Salam GenRe

Raih Prestasi, Tunda Nikah Dini !

Remaja Indonesia

Remaja Indonesia Harus Sehat Secara Fisik, Mental, Sosial dan Spiritual.

BKKBN

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Generasi Berencana

Remaja Indonesia Harus Menjadi Generasi Berencana Untuk Perubahan Indonesia Yang Lebih Maju.

Tidak Pada Pergaulan Bebas

Pergaulan Bebas Hanya Akan Membuat Kita Sengsara.

Narkoba

Say No To Drug's, Narkoba Hanya Malapetaka

Sabtu, 04 Mei 2013

Generasi Berencana Itu Penting !

Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami beberapa perubuhan yaitu dalam aspek jasmani, rokhani, emosional, social dan personal. Akibat perubahan tingkah laku yang dapat menimbulkan konflik dengan orang sekitarnya, seperti konflik dengan orang tua atau lingkungan masyarakat sekitarnya. Konflik tersebut terjadi akibat adanya perbedaan sikap.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang  terhadap stimulus atau objek. Manifetasi sikap itu dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.
Schiffman dan Kanuk (2000:104-105), mengatakan sikap adalah predisposisi yang dipelajari dalam proses secara konsisten suatu obyek, dalam bentuk suka atau tidak suka (attitude is a learned predisposition to responds a consistenly favorable or unfavotable manner with respect to given objeck).
Permasalahan remaja saat ini sangat komplek dan mengawatirkan. Hal ini ditujukan dengan masih rendahnya pengetahuan remaja tentang pentinya menjaga kesehatan reproduksi. Jika hal ini diabaikan akan berdampak pada meningkatnya jumlah remaja yang terkena masalah kesehatan reproduksi.
Sebagaimana diketahui saat ini jumlah remaja usia 10-24 tahun di Indonesia berjumlah sekitar 67 juta atau 30 persen dari jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa (Sensus penduduk, 2010). Remaja sangat rentan tehadap resiko TRIAD KRR(Seksualitas, HIV dan AIDS, NAPZA). Untuk merespon permasalahan ini perlu peningkatan pengelolaan PIK Remaja/Mahasiswa dengan menjadikan Pendidik dan Konselor Sebaya yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa.
Pemberdayaan peran pendidik dan konselor sebaya sangat penting.  Berbagai hasil studi memperlihatkan bahwa para remaja lebih merasa terbuka jika berdiskusi tentang kesehatan reproduksi  dengan orang yang dianggap sebaya dan mengerti tentang kehidupan mereka. Karena itulah para remaja dapat dijadikan tenaga penyuluh, pendidik, pembimbing, dan konselor kesehatan reproduksi melaui latihan, fasilitasi, bimbingan serta bantuan teknis  secara sistematis. Disamping para pendidik dan Konselor sebaya, penting pula untuk memberdayakan para pengelola program seluruh tingkatan (Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/.Kota). Para pengelola tersebut perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan tetang bagaimana mengembangkan program kesehatan reproduksi remaja yang ramah renaja (adolescent friendly).
Peningkatan akses remaja terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remajaserta meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan Pusat Informasi Konseling (PIK)-Kesehatan Reproduksi Remja (KRR), sehingga jumlah remaja dan orang tua yang mendapatkan informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja melalui PIK  Remaja /mahasiswa meningkat.
Peningkatan akses kualitas PIK Remaja/Mahasiswa  dengan sasaran Pengelola program, Kelompok Remaja, Keluarga, Institusi pendidikan (termasuk pondok pesantren), LSM, organisasi berbasis keagamaan, Organisasi Profesi. Dengan kegiatan utamnya adalah Pemanfaatan PIK Remaja/Mahasiswa  yang sudah ada dan Pembinaan PIK-KRR dalam rangka meningkatkan pengelolaan PIK Remaja/Mahasiwa secara berkisinambungan.

Bahaya AIDS

AIDS sangat meresahkan karena :
- AIDS adalah penyakit menular yang cepatmenyebar (pandemis) keseluruh dunia
- Belum ada obat yang menyembuhkan penyakitnya
- Belum ada vaksin yang mampu mencegah timbulnya penyakit
- Sangat ganas angka kematian sangat tinggi. Umumnya penderita meninggal sebelum lima tahun setelah timbulnya gejala pertama
- AIDS menyerang semua lapisan masyarakat
- Penularan utama melalui hubungan seksual
- Seorang yang tertular HIV, potensial menular seumur hidup walaupun tampak sehatt
- Informasi mengenai AIDS kurang dipahami.
Penyebab penyakit AIDS ini baru diketahui pada tahun 1983. Dan dapat berada pada semua cairan tubuh manusia (selain pada darah, air mani dan cairan vagina, virus juga ditemukan di dalam ludah dan air mata) namun untungnya virus ini dikenal sebagai virus lamban berkembang biak, tidak seperti influenza. Oleh karena itu penularan AIDS tidak mudah, dalam arti perlu beberapa kali terinfeksi dan dalam jumlah relatif banyak. Penularan melalui persentuhan atau aliran udara dan pernafasan  belum terbukti bisa terjadi. Virus hanya akan menginfeksi tubuh melalui 2 jalan utama  yaitu infeksi langsung ke aliran darah seperti kasus penggunaan alat suntik/ alat kedokteran yang tak steril,  atau transfusi darah dan infeksi melalui hubungan kelamin.
Kasus terinfeksi melalui hubungan kelamin terjadi peningkatan kuat  jika hubungan kelamin dilakukan tidak normal dan tidak bernorma, seperti halnya dengan hubungan kelamin sesama homoseks (pertama kali ditemukannya penyakit AIDS) , perzinaan atau pelacuran. Oleh sebab itu penjalaran penyakit AIDS umumnya terletak pada masalah lingkungan sosial, khususnya lingkungan yang terkait dengan penyimpangan perilaku seksual, penggunaan obat bius yang sering menggunakan alat suntik tidak steril.

Raih Prestasi , Tunda Nikah Dini


Kita sebagai remaja generasi berencana harus mampu meraih prestasi sesuai dengan bakat dan minat yang kita miliki. Jangan pernah sesekali melakukan pernikahan di usia muda.
Ayo Raih Prestasi, Tunda Nikah Dini !